|
6 Tips Ampuh Menghindari Hamil di Luar Nikah |
Banyak perempuan yang belum siap hamil dengan bermacam alasan. Untuk
menghindari kehamilan yang tak terduga, perempuan banyak yang melakukan
aneka cara usai bersenggama.
Ada beberapa gaya perempuan yang
dilakukan untuk mencegah kehamilan ketika usai bersenggama.Tapi aneka
gaya ini cuma mitos karena belum terbukti bisa mencegah hamil. Berikut
beberapa gaya yang dilakukan perempuan untuk mencegah hamil tapi
ternyata belum tentu berhasil:
1. Mengeluarkan penis sebelum ejakulasi
Menarik
penis dari vagina sebelum pria ejakulasi, bukanlah cara yang tepat
pengendalian kelahiran. Menurut Teen Advisor website, cara tersebut
hanya 81 hingga 96 persen keberhasilannya. Banyak wanita yang berpikir
bahwa jika pria mengeluarkan penis sebelum ejakulasi, sperma tidak akan
mampu membuahi telur.
Tetapi pria dapat menghasilkan sesuatu yang
disebut pre-ejakulasi. Kebocoran pre-ejakulasi berasal penis pria
ketika mereka terangsang, dan pre-ejakulasi dapat mengandung sperma,
yang dapat menyebabkan kehamilan.
2. Douching
Douching adalah
tindakan menyemprotkan cairan ke dalam vagina untuk membersihkan saluran
vagina. Ada mitos umum menyebutkan menggunakan douche (semprotan air
obat) akan mencegah kehamilan. Tapi menyemprotkan air, cuka atau bahan
lainnya ke dalam vagina tidak hanya akan tidak mencegah kehamilan, ini
bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur.
Sperma melewati leher rahim dalam hitungan detik, sehingga pada saat menggunakan douche, telur mungkin sudah dibuahi.
3. Tidak perlu orgasme
Orgasme
tidak diperlukan untuk hamil. Tubuh wanita mengalami banyak perubahan
selama hubungan seksual, baik dia merasakan kesenangan ataupun tidak.
Dan kehamilan dapat terjadi bahkan jika ia tidak memiliki orgasme
sekalipun.
4. Melakukan seks pada saat menstruasi
Meskipun
benar bahwa melakukan hubungan seks selama periode menstruasi dapat
sangat mengurangi kemungkinan hamil, tetapi masih bukan jaminan tidak
akan hamil. Banyak wanita memiliki menstruasi yang tidak teratur, dan
ovulasi dapat terjadi sangat dekat dengan waktu ketika seorang wanita
mendapatkan menstruasi.
Sperma bisa juga hidup di dalam tubuh
wanita selama tujuh hari, sehingga bahkan jika seorang wanita sedang
menstruasi, mungkin sperma menunggunya ketika masa ovulasi berakhir.
5. Hubungan seksual pertama kali (virgin sex)
Seorang
wanita bisa hamil pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual.
Beberapa wanita percaya bahwa selaput dara (hymen) atau selaput tipis di
pembukaan vagina dapat mencegah sperma dari pemupukan telur.
Tidak
hanya selaput dara yang teregang selama kehamilan, tetapi juga banyak
wanita yang mengalami peregangan selaput dara bahkan sebelum berhubungan
seks, karena olahraga atau menunggang kuda.
6. Minum pil KB
Menurut
Feminist Women's Health Center, pil KB 92 hingga 99,7 persen efektif
dalam mencegah kehamilan. Tetapi bahkan dengan pil KB, banyak wanita
yang salah informasi. Pil KB tidak menyebabkan kenaikan berat badan yang
cepat.
Selain itu, banyak wanita tidak berpikir mereka perlu
minum pil pada waktu yang sama setiap hari. Namun, jika Anda minum pil
dengan benar dan mengikuti petunjuk yang tepat, pil KB bisa lebih dari
99 persen efektif mencegah kehamilan. Juga penting untuk dicatat bahwa
pil tidak melindungi terhadap HIV atau penyakit menular seksual lainnya
tambahan :
Metode
Ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari
berhubungan seksual pada saat siklus subur seorang wanita. Ovulasi
(pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari ± 2 hari sebelum
hari pertama menstruasi berikutnya. Sel telur yang telah dilepaskan
hanya bertahan hidup selama 24 jam, namun sperma bisa bertahan selama 48
jam setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan dapat
terjadi apabila hubungan seksual dilakukan 2 hari (48 jam) sebelum
ovulasi dan 1 hari (24 jam) setelah ovulasi. Metode Ritmik dapat terbagi
atas :
Metode ritmik kalender atau Pantang Berkala merupakan
metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode
subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu
ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi, dan kemampuan
sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita. Periode subur
seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek – 18) dan
(siklus menstruasi terpanjang - 11). Siklus menstruasi dicatat selama
minimal 3 bulan terakhir, akan lebih baik bila dalam 6 bulan terakhir.
Contoh:
bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan siklus
terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 – 18) dan (29 –
11) yang berarti hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7
sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
Metode lendir serviks
adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap
hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan
licin. Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama
menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir
serviks), dan sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari
setelah lendir masa subur itu berhenti.
Metode pengukuran
suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada
suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur.
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari
1° Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan
sejak hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari
temperatur.
Efektivitas
Kehamilan terjadi pada 9-25 per 100 wanita
Keuntungan
Tidak ada efek samping gangguan kesehatan,ekonomis
Kerugian
Angka kegagalan tinggi, tidak melindungi dari PMS, menghambat spontanitas, membutuhkan siklus menstruasi teratur.
Blog berbagi semuanya -
6 Tips Ampuh Menghindari Hamil di Luar Nikah
Sumber : http://tembook.blogspot.com/2013/01/6-cara-ampuh-menghindari-kehamilan.html
Artikel Terkait: